Mesuji – Pendidikan di wilayah Indonesia, terutama daerah terpencil, membuat sebagian warga tersebut tidak dapat menikmati proses pendidikan dan fasilitas lainnya yang diberikan oleh pemerintah kepada anak bangsa. Harus diakui juga bahwa faktor sarana dan prasarana penghubung seperti jalan, jembatan dan lain sebagainya, memberikan pengaruh terhadap kurangnya akses yang dapat dirasakan oleh penduduk di daerah terpencil.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi masyarakat, bangsa dan negara,”tentunya.
Seperti yang terjadi di Dusun Lima Kuala Mesuji kampung terapung, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, sarana dan prasarana pendidikan yang diselenggarakan SD Kuala Sidang sangat terbatas. Selain berada di daerah terpencil, tepatnya terapung di muara sungai Mesuji, keterbelakangan pendidikan baik dari fisik bangunan maupun sarana dan prasarana, sangat menghambat kegiatan belajar mengajar.
Yuharlis, salah satu guru honorer yang mengajar di sekolah terapung ini berkeluh kesah, sebenarnya kegiatan belajar di kampung nelayan tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1855. Dimana waktu itu kegiatan belajar mengajarnya diselenggarakan di depan rumah warga nelayan terapung ini. “Lumayanlah, sekarang anak-anak didik memiliki rumah terapung yang dijadikan sekolah untuk saat ini, walau kondisinya terbilang sangat memperhatinkan”.
Ia menambahkan, sebenarnya dusun terapung kampung nelayan Kuala Mesuji ini sangat kaya. “Mengapa saya katakan kaya, karena dusun ini Memiliki dua Bupati. Pertama Bupati Tulangbawang dan kedua Bupati Mesuji, yang sama-sama sayang kepada warga kampung nelayan Kuala Mesuji ini. Namun sayang karna persoalan Tapal Batas, keduanya malah tak mampu untuk memberikan gedung sekolah yang layak bagi anak-anak nelayan kampung terapung disini,” lugasnya.
Kini kami berharap Pemkab Mesuji dan Tulang Bawang segera dapat menyelesaikan sengketa tapal batas, agar anak-anak didik yang berada di kampung terapung Kuala Mesuji dapat minikmati gedung sekolah yang layak, serta berikut fasilitas lainnya seperti anak-anak didik pada umumnya,” harapnya. Hendriza