Bandar Lampung – Pemerintah Kota Bandarlampung melalui Dinas Kesehatan setempat mengimbau warganya untuk mewaspadai ancaman penularan virus flu burung dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak langsung dengan unggas.
“Flu burung perlu diwaspadai karena selama ada hewan yang positif maka manusia juga tetap berisiko terinfeksi,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandarlampung dr Edwin Rusli, di Bandarlampung, Jumat.
Kota Bandarlampung yang memiliki moto “Tapis Berseri” itu, selama dua tahun terakhir tidak pernah ada kasus flu burung tersebut, tetapi Dinkes Bandarlampung tetap mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadainya.
Namun, Dinkes setempat tetap menghimbau kepada seluruh kalangan masyarakat yang memiliki hewan peliharan unggas agar cepat melapor jika unggas peliharaan mereka mati dalam jumlah yang banyak.
“Masyarakat juga diminta agar cepat melapor jika ada hewan peliharaan yang mati dalam jumlah banyak,” kata Edwin lagi.
Dia mengingatkan pula agar segera melakukan pemeriksaan dini ke puskesmas terdekat, jika di wilayah tersebut terdapat unggas yang mati mendadak.
Berdasarkan data Dinkes Bandarlampung sejak awal 2015 hingga dengan 2016 tidak ada masyarakat yang terjangkit virus flu burung tersebut.
“Belum ada masyarakat yang terjangkit virus ini,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Bandarlampung drg Nunung Fismahalis.
Ciri-ciri gejala atau positif terjangkit virus flu burung, yakni jika warga merasakan demam lebih dari 30 derajat celsius, batuk beringus, nyeri otot dan sakit kepala sehingga diminta secepatnya untuk berobat.
Jika warga telat berobat maka kematian dapat terjadi, karena terjadi peradangan pada paru-paru atau peneumonia, kata Nunung pula. Antara