PU Lamsel Lepas Tangan Kualitas Bangunan Masjid Agung? | Portal Berita Lampung

Diposting pada

Kalianda – Kualitas bangunan masjid Agung Kubah Intan, Kalianda, memprihatinkan. Anehnya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lampung Selatan seperti lepas tangan terhadap hasil perbaikan masjid. Masyarakat pun mengeluh. Dinas PU beralasan masa pemeliharaan pihak rekanan terhadap masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Kalianda itu telah dilalui. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas PU Lamsel Destrinal, saat ditemui di lingkungan Pemkab Lamsel, Rabu (15/4). Masa perawatan Masjid Kubah Intan Kalianda, kata dia, itu sudah habis selama 6 bulan. Sehingga, masalah kerusakan masjid tersebut sudah bukan menjadi tanggungjawab rekanan dan Dinas PU. “Hasil pekerjaan perbaikan Masjid Agung Kubah Intan, Kalianda yang kami terima dari rekanan sudah baik. Jadi, kalau sekarang sudah rusak lagi, bukan lagi urusan kami,” ujar Desrinal. Saat ditanya mengenai kualitas pekerjaan perbaikan Masjid Agung Kubah Intan, Kalianda, yang kurang baik, Desrinal membantahnya. Dia menegaskan bahwa hasil pekerjaan rekanan sudah sesuai dengan ketentuan. “Hasil pekerjaan perbaikan Masjid Agung Kubah Intan, Kalianda sudah diserahkan Dinas PU Lamsel kepada pengurus masjid. Tapi, nanti kami tanyakan lebih dahulu dengan Pelenggara Pelaksana Kegiatan  (PPK). Yang jelas, kami terima dulu sudah baik dan sesuai,” tutupnya. Pernah diberitakan sebelumnya, pembangunan dan perbaikan bangunan Masjid Kubah Intan, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, dipertanyakan sejumlah masyarakat. Pasalnya, pembangunan masjid kebanggaan masyarakat di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat yang menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lamsel tahun 2013-2014 miliaran rupiah, terkesan asal jadi. Informasi yang diperoleh belum lama dilakukan perbaiki kondisi bangunan Masjid sudah mengalami kerusakan, Terutama, pada bagian atap sudah banyak yang bocor. Menurut sumber, kerusakan juga terdapat pada bagian plapon Masjid Kubah Intan Kalianda, yang merupakan masjid ikon Kabupaten paling Selatan ini. Sehingga, perbaikan sering dilakukan setiap minggu.

“Bedug peninggalan sejarah Musabakoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional pertama kali di adakan di Lamsel pada tahun 1988 dibiarkan rusak dan diterlantarkan. Kalau perbaikan atap, hampir setiap minggu dilakukan perbaikan,”ujar sumber yang mewanti namanya disebut Jumat (10/4).(vebri)